“Seru!” Kata inilah yang cocok untuk menggambarkan aktivitas para santri pada hari ini, Sabtu, 22 Juli 2017. Bagaimana tidak seru, semua aktivitas pada hari ini dikonstruksi sedemikian rupa sehingga berkesan menyenangkan dan luar biasa. Para santri diajak berkeliling kampung dan mencari pos-pos yang sudah disiapkan panitia. Layaknya mencari jejak dalam kegiatan pramuka, maka pada setiap pos mereka akan diberikan tantangan-tantangan yang menguras otak dan energi.
Di pos #1, misalnya, mereka diberi tantangan untuk jalan bebek secara berkelompok dan apabila ada satu anggota yang jalan berdiri maka semua anggota kena konsekuensinya. Dalam hal ini, kekompakan kelompok, rasa tanggung jawab kelompok, diuji. Sampai pada pos #2, para santri diberi tantangan, berupa jalan tanpa melihat objek yang akan ditapaki. Hal ini mengisyaratkan bahwa rasa percaya pada sahabat diuji. Mereka belajar menghargai dan memberikan panduan pada sahabat yang matanya tertutup agar sampai tujuan dengan “selamat”. Di pos #3, para santri berpencar dan mencari pasangan “pertanyaan” dan “jawaban” yang tersebar di beberapa titik. Dari pos ini, para santri belajar mengasah otak mereka, belajar memecahkan masalah, dengan modal pengetahuan dan ilmu yang mereka miliki. Di pos #4, lebih seru lagi. Para santri diberi tantangan dan yang gagal harus menanggung risikonya, yaitu tantangan untuk jalan sampai garis tertentu dengan menggunakan ban mobil dan dilakukan secara berkelompok, jika gagal, maka mereka harus merangkak menelusuri area lumpur yang sudah disiapkan. Dalam hal ini, kerja sama tim mutlak diperlukan. Di pos #5, para santri belajar untuk mengevakuasi korban bencana banjir. Dengan disimulasikan, diharapkan para santri siap menghadapi kondisi apa pun, termasuk jika banjir melanda. Kesiapan dan kesanggupan untuk menolong sesama, rasa empati, simpati, sebagai tanggung jawab sosial diharapkan tumbuh dan berkembang pada diri santri. Wallahu alam.