Menggambar adalah salah satu pelajaran yang menyenangkan bagi sebagian anak. Sejak dini anak-anak telah diperkenalkan dengan kegiatan menggambar, Bahkan diberi kebebasan oleh orangtuanya untuk membuat dan mempelajari cara menggambar.
Di Jagat Arsy pun terdapat beberapa murid yang memiliki ketertarikan dalam menggambar, Salah satunya adalah Ananda Aditya Trivaldi.
Ketertarikan Ananda Adit dalam menggambar sudah ada sejak ia duduk dibangku kelas 2 SD, Doodle art adalah seni gambar yang sangat ia senangi. Ada cerita menarik juga mengenai bakat Adit tersebut, ternyata ketika dulu SD, Adit tidak tahu bahwa yang ia gambar adalah Doodle art, barulah setelah masuk di Jagat Arsy Adit diberitahu oleh seorang teman yang senang menggambar juga bahwa itu adalah sebuah doodle art.
Adit bercerita bahwa ia belajar menggambar doodle art secara otodidak, ia bergurau bahwa hobi menggambarnya ini berasal dari kegabutan yang terus berlanjut hingga sekarang. Inspirasinya dalam menggambar bisa muncul dari mana saja, dan seringnya muncul dari imajinasi nya.
Karya gambar yang dihasilkan oleh Adit pun bukan hanya diaplikasikan dalam buku gambar, tapi bisa di aplikasikan dikalkulatornya, di mangkok, di sendal, powerbank, kotak pensil, dan lain-lain. Banyak teman-teman Adit yang berpendapat bahwa gambar yang ia hasilkan sangatlah unik dan bagus, serta bisa digunakan untuk hiasan.
Waktu favorit Adit ketika menggambar adalah saat jam istirahat sekolah. Tak jarang ia pun menggambar ketika jam pelajaran berlangsung. Ketika ditanya apakah hobinya mengganggu pelajaran sekolah, secara terang-terangan Adit mengungkapkan bahwa sempat hobinya itu berdampak negatif pada pelajarannya disekolah, khususnya pada pelajaran-pelajaran yang kurang ia sukai seperti mtk dan sains, Adit bergurau kalau saja dipelajaran tersebut ada gambarnya atau ada sebuah bentuk yang bisa digambar barulah Adit semangat dan antusias mengikuti pelajarannya.
Selain doodle art, kadang-kadang ia juga suka menggambar wajah manusia, stikman, dan komik perang. Bakat Adit juga ternyata diketahui oleh keluarganya, dan keluarga pun mensupport bakatnya tersebut. Salah satunya adalah kakaknya yang bahkan sering minta dibuatkan kostum gambar untuk sendal dan sepatunya. Kedepannya Adit juga ingin ikut perlombaan menggambar, hanya saja untuk sekarang ia masih belum percaya diri.
Dibalik itu semua, ternyata Adit tidak bercita-cita menjadi seorang seniman, tapi ia bercita-cita menjadi seorang polisi.
Itulah sebuah hobi yang mana bila ditekuni dengan baik bisa menjadi sebuah karya yang berkualitas dan bisa dimanfaatkan orang-orang disekitar kita.