Karena ada tugas negara, menghadiri pertemuan di sekolah tetangga, akhirnya pagi ini, saya berangkat sekolah menggunakan rute dan jam yang berbeda daripada biasanya.
Jangan ditanya rasanya, seneng, excited, karena ada sesuatu yang berbeda. Saya sedikit lebih leluasa menikmati pagi, ngopi dulu, makan dulu, cek berita-berita yang lagi ngehits, bahkan sempet memasak, hal yang hampir ngga pernah masuk “to do list” sebelum berangkat sekolah. ๐
Rupanya saya salah prediksi, karena selama ini brangkat pagi dan relatif perjalanan lancar, saya mengganggap berangkat agak siang juga akan sama kondisinya atau bahkan lebih lancar.
Suasana macet memang seringkali tidak mengenakan, tapi saya curiga kalau perjalanan ini bukan lama tapi hanya terasa lama, karena ada hal-hal yang berlompatan dalam fikiran dan itu sangat mengganggu. ๐คจ
Diluar taksi online yang saya tumpagi, saya melihat segerombolan anak sekolahan berseragam abu-abu putih, sedang kongkow di sebuah warung, merokok, berseragam dan masih membawa perlengkapan sekolah. ๐คฆ๐ปโโ
Otak saya sebagai guru langsung reflek menyimpulkan, nih anak pasti madol atau bolos dari sekolah. Sekolah mana yang jam 9 pagi sudah pulang, apakah ortunya tahu, pihak sekolah juga pasti bertanya-tanya kenapa ada siswanya yang tidak hadir, apa mereka tidak punya cita-cita dan ratusan pertanyaan melintas tanpa permisi dalam benak saya.
Untuk menenangkan diri, saya tarik nafas, minum air putih dan membuka web, sosmed dan photo-photo lain yang berhubungan dengan siswa saya.
Beruntung sekali rasanya bergabung dengan Pesantren Jagat Arsy yang berlokasi di Nusaloka BSD Serpong Tangerang Selatan.
Dan rasanya ara orang tua juga perlu untuk menyadari dan mensyukuri kondisi sejenis.
Jika anak-anak tidak masuk kelas, sangat jelas kondisinya kalau si anak istirahat di asrama, bisa dicari dan ciduk kapan saja, bukan nongki di warung-warung kopi.
Selain itu anak-anak bisa melaksanakan ibadah amaliyah dengan sangat terkontrol karena akan ada absensi dan juga konsekuensi. Selain itu anak-anak dapat diapastikan membaca al-Qur’an minimal 1 hari sekali.
Belum lagi kemandirian anak dalam hal basic life skill, merapihkan kamar, menyapu, mencuci perlengkapan pribadi, sampai nyapu dan ngepel lantai, yang walaupun sederhana merupakan hal yang mewah terutama untuk mereka yang dengan kemampaun ekonomi menengah keatas
Sisi lainnya anak-anak akan memiliki bekal kemampuan berbicara di depan umum melalui kelas public speaking yang mereka dapatkan.
Dan pasti banyak benefit lain yang didapatkan ketika memilih pesantren sebagai mitra dalam pendidikan anak.
Karena asyik berhengpong ria, saya tidak sadar kalau ada pak Polisi mengetuk pintu taksi kami dan meminta kami untuk memutar lewat jalur lain, karena sedang demo mahasiswa.
“Apalagi ini” batin saya dalam hati. Rasanya seperti selamat dari kejaran buaya terus dihadang singa yang siap menerkam mangsanya. ๐
Baru saja dapet pelajaran dari pelajar, eh, dapet juga kabar dari mahasiswa yang berdemo ria. Tapi tak apalah asalkan demonya bukan pesanan, karena dulu saya juga suja berdemo saat menjadi mahasiswa ๐คญ
Sambil bertanya rute alternatif dengan pak driver saya iseng cek jam, dan ternyata, perjalanan yang -kata map akan- sampai dalam waktu 30 menit ternyata sudah 60 menit dan saya belum sampai di sekolah tujuan. ๐
Fix, ambil HP, dan berkarbar kepada kawan, bahwa saya akan sangat terlambat hadir di pertemuan.
Kembali menengok ke luar dan berdoa semoga tidak lagi ada drama, dan segera sampai di sekolah tujuan dengan aman dan menyenangkan.
-ms. Umam-