Welcoming MEA
Dunia pendidikan akan menghadapi tantangan kehidupan yang sangat kompetitif di masa depan. Oleh karena itu berbagai langkah persiapan dan antisipasi mutlak dilakukan. Salah satu yang harus siaga ialah menghadapi kenyataan hidup baru di bawah bendera rencana pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Makhluk kebijakan politik ekonomi seperti apakah MEA itu? Sejauh apa kesiapan bangsa kita menghadapi semua?
MEA adalah kesepakatan bersama para pemimpin negara di kawasan Asia Tenggara untuk berserikat demi meningkatkan daya saing dan bargaining position di kancah internasional. Seluruh negara ASEAN bersatu dalam kata setuju untuk meruntuhkan batas-batas geografis dalam kegiatan industri dan perdagangan. Semua sepakat untuk maju bersama dengan menghilangkan segala aturan untuk saling silang kegiatan di dua sektor itu.
Iklim perdagangan dan pertukaran barang menjadi semakin luas jangkauan pasarnya. Semua boleh saling ‘menginvasi’ wilayah perdangan barang dan jasa. Karena saling merambah maka terjadi persaingan dalam kegiatan barang dan jasa di antara semua negara. Hukum perdagan selalu mengikuti rumus umum, sulit dikendalikan oleh doktrin nasionalisme sesaat.
Hukum kuasa dalam perdagangan jasa dan barang amat dipengaruhi oleh kualitet barang dan excellentnya layanan jasa. Mutu dari kegiatan produksi keduanya amat terdeterminasi oleh mutu sumberdaya manusia pengelola dan penyedia. Karena penyediaan dan penggunaan SDM masuk dalam prasyarat MEA maka dunia pasar kerja dalam bingkai MEA.
Negara yang tergabung dalam MEA kelak akan berlomba menjadi yang terdepan sebagai penyedia bisnis jasa dan atau layanan untuk dipertarungkan di kancah internasional mewakili negara kawasan. Karenan tekad kuat menjadi jawara mewakili kawasan maka masing-masing akan berburu sumberdaya manusia yang memiliki keunggulan profesional di berbagai bidang.
Dengan demikian, dunia pasar kerja masuk dalam urusan yang di pasar bebaskan. Negara dalam MEA akan membebaskan lalu lintas pekerja untuk mengisi pos-pos sesuai keperluan dunia korporasi. Boleh jadi para profesional muda dan juga setengah baya kita merambah pos di negara lain karena ada demand, juga bisa sebaliknya.
Yang kita khawatirkan justru merangseknya para profesional dan eksekutif seperti dokter, lawyer, akuntan dari belahan negara lain ke Indonesia. Mereka boleh jadi memiliki keunggulan dan kecakapan melampaui kita yang berasal dari dalam negeri, dari berbagai aspeknya. Jika tidak siap-siap saja negara ini akan dibanjiri tsunami pekerja asing, dan membuat kita gigit jari.
Terhadap tantangan di atas, Jagat ‘Arsy sudah menyiapkan segala sesuatunya.
Hasil Pencarian Untuk
Islamic Boarding School | boarding school di jabodetabek | sma boarding school | smp boarding school |pesantren di tangerang