Membuka Lebar Pintu Wawasan Dengan Memahami Harmoni Antar Budaya dan Agama

admin admin
3 Min Read

Jumat, 29 November 2019. Ini adalah hari kedua program Overseas 3 Negara Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy di Malaysia. Setelah hari pertama mereka menjelajah Genting Higlands, kali ini mereka mengeksplorasi daerah Kuala Lumpur.
Pagi hari para santri dan guru menunaikan rangkaian shalat subuh seperti biasa, yang berbeda adalah mereka bangun tidak di kamar sendiri melainkan di kamar hotel tempat menginap mereka di negara tetangga. Setelahnya mereka menuju KL Sentral untuk menuju Masjid Jameek.

Perserta Overseas Program ini menyempatkan untuk sarapan sebelum naik kereta. Sesampainya di Masjid Jamek mereka melaksanakan shalat dhuha dan kegiatan religi lainnya. Raga boleh ratusan mil jauhnya dari Jagat ‘Arsy namun kebiasaan untuk mengamalkan amaliyah menjadi salah satu hal yang para guru Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy coba tanamkan pada diri tiap santrinya.

Tempat belajar selanjutnya adalah KLCC dan Petronas Twin Towers. Bangunan yang menjadi landmark negara Malaysia ini menyuguhkan sebuah pemandangan yang menakjubkan bagi yang mengunjunginya tak terkecuali santri Jagat ‘Arsy. Selesai mereka mengeksplorasi KLCC dan Petronas Twin Towers mereka bersiap menuju destinasi selanjutnya yaitu Masjid Negara.
Perjalanan dilakukan dengan moda tranportasi darat yaitu bus. Ada yang spesial dengan perjalanan ini. Mereka tidak harus membayar untuk bus nya karena mereka menggunakan servis bus gratis yang disebut “Perkhidmatan Bas Percuma”. Mereka sampai di Masjid Negara just in time untuk ibadah shalat Jumat. Hal ini menjadi suatu pengalaman tersendiri bagi para santri, melaksanakan ibadah shalat Jumat bersama dengan warga lokal negara Malaysia. Mereka melihat, merasakan dan merekamnya dalam memori.

Tidak selesai disini, setelahnya rombongan berangkat menuju Batu Caves untuk menyaksikan secara lansung situs ibadah kaum Hindu. Puluhan monyet menghampiri seakan menyambut mereka saat mereka mulai memasuki area tujuan. Ratusan anak tangga warna-warni dan patung emas salah satu dewa Hindu (Dewa Murugan) yang gagah menjulang menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang tak terkecuali para santri Jagat ‘Arsy.

“Hari ini anak-anak belajar keberagaman budaya di Malaysia, bagaimana agama dan budaya yang berbeda dapat hidup dalam harmoni. Mereka mengunjung Masjid Negara dan Jameek yang merepresentasikan Islam, Batu Caves yang merupakan salah satu tempat ibadah umat Hindu, dan area Chinatown di Genting Highlands kemarin yang merepresentasikan budaya Chinese” Coach Karim menuturkan.

Kembali dari Batu Caves rombongan Jagat ‘Arsy menyempatkan diri untuk mengunjungi Pasar Seni. Para santri tidak banyak berbelanja karena mereka tahu mereka masih ada 2 negara lagi yang akan mereka kunjungi. Namun demikian mereka tetap belajar banyak dari proses transaksi yang mereka lakukan langsung saat mau membeli sesuatu. Mereka belajar dalam konteks bahasa yang digunakan dimana penjual menggunakan bahasa Tamil (India), Malay, dan Inggris serta penerapan prinsip ilmu ekonomi dalam proses menawar.

Hari ini, santriwan santriwati kami belajar menghargai dan menghormati perbedaan dan belajar memahami. Praktek pelajaran kehidupan di Malaysia hari kedua ditutup dengan evaluasi bersama di hotel tempat menginap mereka

_indri

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content