Langkah Mempersiapkan Generasi Milennial Menyongsong Era Revolusi 4.0

admin admin
5 Min Read
Namia Tsabita Balqis dan Shahera Putri dari Kelas 9, salah satu peserta sidang presentasi RBL (research based learning) saat mempresentasikan hasil kegiatan RBLnya di hadapan dewan penguji.
Serpong, | Kamis, 28 November 2019 – 20:55 WIB

 JAGAT ‘ARSY – KAMIS (28/11) merupakan hari pertama pelaksanaan sidang presentasi Kegiatan RBL (Research Based Learning) dihadapan dewan penguji yang diikuti oleh 11 peserta dari Santri Kelas 9 dan Kelas 12.

Saat Santri Kelas 7 dan Kelas 10 sibuk dengan kegiatan perjalanan ziarah walisongo Jawa – Bali, maka santri Kelas 9 dan Kelas 12 sibuk dengan pelaksanaan Kegiatan RBL (Research Based Learning).  (Research Based Learning) merupakan suatu kegiatan pembelajaran berbasiskan kegiatan penelitian baik itu penelitian yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Kegiatan RBL ini juga menjadi salah satu syarat kelulusan bagi Santri Kelas 9 dan Kelas 12 Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy. Bisa dikatakan pelaksanaan kegiatan RBL ini ibarat pembuatan mini skripsi, jika untuk lulus perkuliahan di jenjang universitas harus menulis tugas akhir dengan dibimbing oleh dosen pembimbing, maka untuk lulus dari Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy bagi Kelas 9 dan Kelas 12 harus melaksanakan kegiatan RBL (Research Based Learning) dengan dibimbing oleh guru pembimbing.
Kegiatan RBL (Research Based Learning) tahun ajaran 2019/2020 ini dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai dari Bulan September 2019 hingga Bulan November 2019. Kelas 9 dan Kelas 12 yang melaksanakan Kegiatan RBL ini dibimbing oleh seorang guru pembimbing. Namun, ada perbedaan yang dialami oleh Kelas 9 dan Kelas 12 dalam pelaksanaannya, dimana Santri Kelas 12 harus melaksanakan Kegiatan RBL ini secara individu sedangkan Santri Kelas 9 secara perkelompok dengan maksimal anggota kelompok berjumlah 3 orang.
Santri Kelas 9 dan Kelas 12 bebas memilih jenis penelitian yang akan dilakukan dalam Kegiatan RBL ini, baik itu penelitian dengan pendekatan kualitatif maupun pendekatan kuantitatif. Bagi Santri Kelas 12 tema penelitian harus disesuaikan dengan jurusannya baik itu IPA ataupun IPS, sedangkan Santri Kelas 9 bebas memilih tema penelitian IPA atau IPS.
Kegiatan RBL (Research Based Learning) ini diawali dengan pembagian kelompok bagi Santri kelas 9, lalu penentuan tema secara spesifik oleh masing masing santri, penentuan guru pembimbing berdasarkan tema yang telah ditetapkan, proses bimbingan dan pelaksanaan kegiatan RBL sesuai tema yang dipilih (baik itu melakukan penelitian eksperimen, pengembangan produk, penelitian dengan tinjauan pustaka, dll), penulisan laporan penelitian dalam bentuk jurnal, dan diakhiri dengan sidang presentasi RBL dihadapan dewan penguji.
Hari ini, Kamis 28 November 2019 merupakan hari pertama pelaksanaan sidang presentasi Kegiatan RBL (Research Based Learning) bagi Kelas 9 dan Kelas 12, dimana sidang akan diakhiri esok hari, yakninya Jum’at 29 November 2019. Pelaksanaan sidang presentasi ini dimulai dari pukul 08.30 WIB dan diakhiri pukul 15.00 WIB. Masing-masing peserta sidang memiliki waktu 20 menit (5 menit untuk presentasi dan 15 menit untuk tanya jawab dengan dewan penguji dan peserta sidang).

Pelaksanaan sidang presentasi RBL hari ini diikuti oleh 11 peserta dari Kelas 9 dan Kelas 12. Dalam pelaksanaan sidang presentasi RBL hari ini, hasil RBL yang disajikan oleh Santri Kelas 9 dan Kelas 12 unik, beragam, inovatif, kreatif dan keren-keren. Ada santri yang membuat cairan untuk menghilangkan noda secara instan yang mereka beri nama dengan instant Stain Removal, membuat krim untuk sepatu agar anti air yang diberi nama dengan water repellent cream, membuat cairan penghilang noda instan pada kaca yang diberi nama dengan magic liquid G & R remover for glass, meneliti pemberian respon positif terhadap tumbuhan, pengaruh gel lidah buaya terhadap keawetan buah, dll.
Kegiatan RBL (Research Based Learning) ini diharapkan bisa menjadi salah satu cara yang tepat untuk mempersiapkan skill dan kompetensi santri santri Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy yang dibutuhkan untuk menghadapi era revolusi 4.0, seperti kemampuan berpikir tingkat tinggi (high order thinking), kemampuan komunikasi efektif (effective communication), memiliki produktivitas yang tinggi (high productivity), era literasi digital (digital age literacy) dan berpikir kreatif (creative thinking). Tahapan tahapan dalam pelaksanaan Kegiatan RBL (Research Based Learning) ini telah disesuaikan untuk bisa memenuhi kebutuhan era revolusi 4.0. Meski telah dirancang sedemikian rupa, guru guru Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy akan tetap terus melakukan evaluasi, perbaikan, inovasi dan peningkatan dalam melaksanakan Kegiatan RBL (Research Based Learning) di tahun ajaran berikutnya.

(Rita A H)
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content