Santri yang Kritis, Visioner, Mudah bergaul

Saiful Bahri
5 Min Read

Habbi Rama Nofriko, anak pertama dari pasangan Ayah Nofriko dan Bunda Refina.  Kelahiran 20 Mei 2007 di salah satu kota di Jawa Barat yaitu Kota Bekasi. Habbi sebagai anak pertama mempunyai adik laki-laki bernama Gavin dan adik perempuan bernama Feysa. Sebagai anak pertama, Habbi terlihat cuek dari luar namun sebenarnya ia merupakan kakak yang penyayang. Terlihat dari Habbi yang menemani adiknya ke kantin saat pertama kali adiknya mondok di Pesantren Jagat ‘Arsy. Tidak hanya itu Habbi memiliki karakter yang dapat dijadikan contoh bagi adik-adiknya seperti rajin menabung, semangat dalam pembelajaran di sekolah dan kritis terhadap segala sesuatu.

Habbi saat ini duduk di bangku SMA di Pesantren Jagat ‘Arsy dan berada pada jenjang 2 SMA, dimana dua tahun lagi Habbi akan memasuki satu tingkat pendidikan lebih tinggi yakni bangku perkuliahan. Ketika sedang bercerita tentang cita cita yang diinginkan, yang pertama diucap bahwa Habbi ingin menjadi Profesor dan berkuliah di luar negeri yakni Hardvard University. Ketika ditanya ingin menjadi Profesor apa, Habbi masih belum mengetahuinya. Dari situ pun bisa kami lihat bahwa Habbi seorang yang visioner yang sudah memikirkan masa depan. Jika Habbi mau terus berusaha dan selalu optimis, kami yakin Habbi bisa menggapai cita-cita yang diimpikan.

“Tanpa Habbi, pertemanan itu seperti hampa – Boys” Begitu lah sosok Habbi di mata teman-temannya. Ceria dengan senyumannya yang lepas itu, Habbi mempunyai banyak teman, dari teman kelas maupun teman angkatannya. Habbi mudah untuk memiliki banyak teman karena Habbi mudah untuk beradaptasi di lingkungan yang baru. Selain Habbi Mudah beradaptasi, ketika berteman ia adalah sosok yang cukup usil namun tak sampai hati untuk mengerjai temannya. Terlihat ketika Habbi iseng menyuruh Javier memakai rompi santri perempuan dan menyuruhnya untuk masuk ke ruang acara di Bahrul Hayat dan Kak Javier pun berniat untuk masuk ke Bahrul Hayat, Habbi pun langsung mencegahnya. Disitu terlihat sekali bahwa Habbi tak enak hati untuk mengusili Javier sampai membuatnya malu.

Tak hanya visioner, Habbi pun seseorang yang berpikir kritis atau orang yang berpikir secara sistematis, logis, dan objektif dalam menilai sesuatu atau dalam mengambil keputusan. Ketika pembelajaran di kelas Habbi tidak langsung menerima mentah-mentah tetapi sering bertanya kepada guru pengampu terkait pembelajaran yang sedang dipelajari. Sesuai dengan mesin kecerdasan Habbi yaitu Intuiting, kecerdasan intuiting memiliki kepribadian yang didominasi oleh otak kanan. Tipe anak yang jahil, kreatif, dan senang berimajinasi. Walaupun kepribadiannya ingin bebas tanpa diatur, anak intuiting yang kemauannya tidak terpikir oleh orang lain dan seolah-olah punya dunia sendiri ini tetap memerlukan arahan dari kedua orangtua.

Habbi tak hanya berprestasi di bagian akademik, tetapi juga non akademik. Keikutsertaan Habbi di Seleksi Paskibraka Tingkat Tangerang Selatan membuahkan hasil, Habbi lolos seleksi menjadi Paskibraka Tingkat Tangerang Selatan. Hal ini menjadi suatu kebanggaan bagi kedua orangtua dan keluarga besar Pesantren Jagat ‘Arsy.  Saat ini Habbi sedang mempersiapkan tes menjadi Pengibar Bendera saat Hari Kemerdekaan di Tingkat Tangerang Selatan. Dari situ saya menilai bahwa Habbi mau berusaha untuk mengembangkan diri nya dan mencoba hal baru. 

Dari semua yang sudah saya ceritakan, ada satu yang membuat saya sangat terkagum yaitu ketika Bunda Habbi bercerita bahwa Habbi mempunyai kelebihan dalam menghafal, ia adalah seorang Hafiz Al-Qur’an yang sudah menghafal juz  30. Dan saat ini Habbi sedang menghafal juz 29. MasyaAllah, kami semakin yakin bahwa Habbi akan sangat sukses kedepannya karena tidak hanya prestasi di akademik dan non akademik saja tetapi dukungan ruhaniyah pun juga dilakukan oleh Habbi. Ini semua salah satu bentuk dukungan yang besar dari Ayah dan Bunda.

Dari segi amaliyah Habbi sudah menyelesaikan semua hafalannya dengan baik, dan saat ini sedang menyempurnakannya dalam bentuk pengamalan. Bagi Habbi sepertinya amaliyah mursyid bukan menjadi sebuah halangan untuk terus menggapai apa yang ia inginkan. Tapi hingga saat ini dalam segi pengamalan habbi belum termasuk seorang yang cinta nya telah benar-benar tumbuh terhadap ajaran Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah PP Suryalaya, atau bisa dibilang masih belajar untuk menikmati ajaran ini.

Follow:
Teacher
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content