Dien Fitria Nur Ramadhan, biasa di panggil Dien, lahir di Tasikmalaya, 7 November 2003, dari pasangan ibu Elis Cumarlina dan ayah Dadang Marta Azis. Dien anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya, Ica, sama-sama cantiknya dengan Dien. Wajahnya khas cantik urang Sunda. Ditambah suara lembut dan bahasa Sunda yang digunakannya sangat halus, enak didengar, makin bertambah-tambah kecantikannya.
Saat ini, Dien sudah di akhir tahun masa SMAnya, sebentar lagi akan lulus dan menjadi seorang mahasiswi.
Pewaris bakat sang ayah Dien suka sekali menyanyi dan sering men-cover beberapa lagu. Hasil covernya Dien tinggalkan di social medianya, di akun instagram pribadinya. Dien juga pernah membawakan lagu milik Jagat ‘Arsy ciptaan NK Nadzar yang berjudul “Tak Terkejar Tapi Tak Tertinggal” dan dibuatkan music videonya. Videonya di posting di akun youtube ‘Arsy EduTainment, sekitar satu tahun yang lalu, ketika Dien kelas 11. Tidak hanya Dien, tapi juga Nadya Fatin, juga kak Ayesha. Di beberapa event yang diselenggarakan Jagat Arsy, Dien juga sering tampil menyanyikan beberapa lagu. Kepercayaan dirinya untuk tampil di depan umum sudah terbentuk sangat bagus.
Dien, A great speaker Selain menyanyi, soal tampil di depan khalayak, Dien juga jago dalam public speaking. Beberapa kali tampil muhadoroh di setiap Jumat malam, Dien tampil dengan gaya seperti seorang ustadzah. Penyampaian materinya tidak monoton. Tapi diselipkan lagu, juga pantun yang membuat audience makin antusias mendengarkan. Bahasanya pun ringan khas anak muda. Sehingga mudah di cerna oleh audience yang kalangan santri juga. Sangat luar biasa tingkat percaya dirinya. Saya pun kagum. Karena dalam kesehariannya, Dien adalah anak yang pemalu dan pendiam. Hasil tes STIFInnya pun menunjukan Dien termasuk feeling introvert. Pasti tidak mudah bagi anak feeling, apalagi introvert, mau tampil penuh percaya diri di depan umum. Alhamdulillah, Dien bisa mengembangkan bakatnya dengan sangat baik. Pastinya karena mendapat bantuan dan dukungan yang baik dari orang tuanya juga lingkungannya.
Karena menyanyi sudah menjadi hobi, cita-cita Dien pun ingin menjadi seorang musisi. Dien sempat dilema memilih jurusan kuliah, karena Dien suka sekali menyanyi, tapi khawatir jurusan yang berhubungan dengan menyanyi, tidak ada di kampus pilihannya. Akhirnya, Dien memilih jurusan Jurnalistik di UIN Jakarta. Semoga apapun jurusannya, bisa membantu Dien dalam mewujudkan cita-citanya. Soal Dien yang pendiam, Dien tetap disegani adik kelasnya. Termasuk adik-adik silsilahnya. Dien mampu membimbing adik-adiknya dalam hal kebersihan, kerapian, dan peraturan kamar. Dien juga sering mengalah untuk mengerjakan hal-hal yang mestinya menjadi pekerjaan adik-adik silsilahnya. Contohnya, di minggu kemarin, mstinya, membersihkan kamar mandi bukan jadwal Dien, tapi Dien berinisiatif membersihkan kamar mandi dengan alasan itu akan menjadi piket terakhirnya, karena kelas 12 akan pulang ke rumah masing-masing di hari Kamis, 14 April 2022.
Itu bukan karena adik-adik silsilahnya yang tidak mau membersihkan kamar mandi, namun murni atas keinginan Dien.. Pastinya sikap peka Dien ini yang akan sangat dirindukan oleh adik-adik silsilahnya. Tapi, sikap diam Dien juga bisa jadi tanda kalau Dien sedang marah. Dien lebih memilih mengambil sikap diam ketika sedang marah daripada ngomel karena khawatir mengeluarkan kata kasar dan akan semakin memperpanjang masalah.
Dien juga menjadi pendengar yang baik, tidak hanya untuk teman-temannya, tapi juga adik-adik kelasnya. Respon baik Dien ketika temannya sedang curhat membuat teman dan adik kelasnya nyaman curhat dengan Dien. Ketika SMP, Dien bersekolah di MTs Sirnarasa. Sudah mengenal TQN dari lingkungan keluarga, ketika bergabung di Jagat ‘Arsy, Dien tentunya lebih unggul dalam amaliyah ketimbang teman-teman sekelasnya yang baru mengenal TQN. Tetapi Dien tetap rendah hati. Karena basic itulah, ketika Dien menjadi anggota JASCA, Dien langsung terpilih menjadi bagian Ministry of Amaliyah. Dien bertanggung jawab dengan tugas-tugasnya. Dien juga mengeluarkan ideide kreatifnya menjadi program di bidang keamaliyahan.
Saat naik ke kelas 11, Dien berganti bidang menjadi sekretaris. Karena sangat berbeda dengan bidang yang sebelumnya, Dien banyak belajar tentang ke-sekretarisan. Seperti tentang surat menyurat, membuat proposal, dan lainnya. Dien menikmati tugas kesekretarisannya sampai kelas 12 semester awal. Sampai-sampai Dien sempat terpikirkan untuk mengambil jurusan yang berhubungan dengan kesekretarisan. Namun, sampai akhir semester, setelah perjalanan panjang dalam memilih jurusan, Dien mantap memilih jurusan Jurnalistik. Dan alhamdulillah, berkah karomah guru mursyid, Dien lolos seleksi dalam tes SNMPTN 2022. Tentunya karena diiringi usaha dari Dien dan doa-doa dari keluarga juga guru-guru. Semoga pilihan Dien menjadi pilihan terbaik untuk Dien sehingga dapatmemaksimalkan kesempatan yang ada. Semoga Allah berkahi segalanya semuanya selamanya.
Doa terbaik dari yang terbaik dari coach Jagat Arsy semoga selalu mengiringi langkah Dien, dimanapun dan kapanpun.
Bikaromati pangersa Abah Aos, al fatihah…
~Ch. Nur~