Udara Sejuk dan Asri, Santri Belajar di Luar Kelas

admin admin
2 Min Read

Hari ini, Senin (10/9), merupakan hari yang pas untuk melakukan variasi pembelajaran, seperti melakukan Kegiatan Belajar Mengajar di luar salah satunya. Ya, kira-kira pukul sebelas siang, hujan rintik-rintik turun meski hanya sebentar saja. Seketika muncullah ide untuk melakukan pembelajaran di luar kelas setelah hujan benar-benar telah reda. Adalah Ms. Setyo Indriyani, atau yang lebih akrab disapa Ms. Indri, yang terpikir untuk mengajak anak-anak keluar kelas setelah shalat dzuhur dan bersegera menuju area taman sekitar resepsionis Jagat ‘Arsy.

Memiliki areal seluas 3,2 ha tanah ditambah lingkungan sejuk, teduh dan asri tentunya menjadi salah satu nilai plus Pesantren Jagat ‘Arsy. Oleh karenanya, guru-guru kerap kali mengajak anak-anak untuk menghirup segarnya udara diluar kelas dengan melakukan Kegiatan Belajar Mengajar di luar. Tidak terkecuali Ms. Indri yang saat itu kebetulan sedang mengajar kelas 7 Boys dengan mata pelajaran Bahasa Inggris. Anak-anak yang saat itu sedang mengulas pembelajaran tentang “waktu” diwajibkan menemukan 10 gambar jam dinding kertas yang khusus dibuat oleh Ms. Indri yang tersebar di areal sekitar taman dekat respsionis. Setelah mereka menemukannya, mereka kemudian diharuskan menerjemahkannya ke dalam Bahasa Inggris. Simpel, tapi cukup membuat Mohamad Daaru Shafa Kartapringga dkk menyegarkan kembali dan mengembalikan mood belajar mereka.

“Hujan tak menyurutkan semangat anak-anak. Pembelajaran di luar kelas ini sangat dibutuhkan untuk menjaga mood mereka, mengingat kita punya lingkungan yang benar-benar asri dan sejuk yang cocok untuk pembelajaran luar kelas” ungkap Ms. Indri. Kegiatan Belajar Mengajar di luar kelas pasca adzan dzuhur, di bawah udara yang sejuk tentunya sangat pas sekali setelah mengistirahatkan tubuh dengan shalat dzuhur, anak-anak kembali belajar dengan semangat baru. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

”Ya Bilaal, arihni bish-shalati” (Wahai Bilal, istirahatkan aku dengan shalat)”

Shalat, adalah momentum terbaik setelah belajar dan menuntut ilmu seharian untuk kemudian mengistirahatkan tubuh sejenak. Ya, lewat shalat. Shalat, yang setiap hari kita lakukan bukan hanya pekerjaan ragawi, namun lebih dalam dari sekedar gerakan. Efeknya menelusup jauh ke dalam relung jiwa yang hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang khusyuk. Wallohu a’lam.

Penulis: Fahmi Hayatudin

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content