Di sela-sela kegiatan Dauroh Tahfizhul Quran kemarin, ada kejutan yang menyenangkan hadir di tengah-tengah santri Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy dan juga peserta Dauroh Tahfizh Quran lainnya. Ya, mereka kedatangan tamu WNA (Warga Negara Asing) yang kebetulan sedang menjalani studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Mereka berasal dari Malaysia, Gambia, Yaman dan Thailand. Salah duanya adalah Heyam Taha dan Mustapha Danso.
Heyam Taha, gadis berparas khas Timur Tengah ini adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Di usianya yang relatif masih muda, gadis cantik asal Yaman ini memberanikan diri merantau jauh hanya demi menuntut ilmu. Hal ini mengingatkan akan hadis Nabi Muhammad SAW, bahwa “Tuntutlah ilmu walaupun ke Negeri Cina”. Pada akhir program Dauroh Tahfizhul Quran, tepatnya pada 26 Desember 2017, Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy sempat mengundangnya untuk memberikan motivasi dan berbagi pengalaman tentang studinya di Indonesia, dan alasan mengapa memilih Indonesia sebagai tujuan belajar. Hal yang diungkapkannya cukup membuat kita berbangga, bahwa Indonesia adalah negeri yang ramah, masyarakatnya murah senyum, dan kualitas pendidikan di Indonesia juga baik.
Heyam Taha lebih lanjut memuji Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy sebagai pesantren yang indah, pesantren yang di dalamnya mempelajari bahasa Inggris dan Arab.
Berangkat jauh dari Gambia, Afrika Barat, Mustapha Danso belajar ke Indonesia. Dia menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Semangat belajarnya yang tinggi, dan keinginan besarnya untuk meraih cita-cita, mengantarkannya pada sebuah situasi bahwa menuntut ilmu itu kewajiban kita selagi badan di kandung badan, selagi napas masih berhembus, dan selama jantung masih berdetak, dari mulai buaian sampai liang lahad.
Pada 26 Desember 2017, pria yang akrab dipanggil Mustapa ini berkesempatan datang ke Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy dan memberikan motivasi, memberikan pengenalan bahasa Gambia sedikit kepada para santri, dan berbagi pengalaman tentang studinya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di lain waktu, Mustafa juga berkesempatan memberikan pendapatnya tentang Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy. Bagi pria yang sudah lancar berbahasa Indonesia ini, mengatakan bahwa Jagat ‘Arsy adalah sekolah dengan lingkungan yang bagus, kondusif, dan “Kalau orang tua bawa anak-anaknya ke sini (Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy), aku yakin pasti mereka akan meregistrasikan anaknya untuk sekolah di sini,” tuturnya penuh semangat.
Penulis: Aang Arwani Aminullah
Editor: Fahmi Hayatudin