Pernah dengar “komposter”? Asing memang, tapi percayalah, komposter ini adalah alat sederhana, bisa terbuat dari apa pun, asal bisa menampung dan memuat sebanyak mungkin “calon” kompos. Iyaps, sederhananya komposter itu alat yang digunakan untuk membuat kompos. Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik. Nah, salah satu bahan organik itu adalah dedaunan kering, yang secara di Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy banyak, daripada dibakar dan jadi abu, baiknya dedaunan yang banyak berserakan ini dimanfaatkan untuk kompos, di samping sebagai upaya pelestarian lingkungan (baca: “The Green Campus“), kompos juga bermanfaat untuk kesehatan tanah. Tanah menjadi lebih gembur, kandungan haranya tinggi, sehingga tanah menjadi subur. Daripada mahal-mahal membeli pupuk kimia untuk tanaman, alangkah lebih bijak mulai dari sekarang manfaatkan dedaunan kering–atau apa pun sampah kategori organik–untuk dijadikan pupuk alami. Sebagai informasi saja, dedaunan kering yang di simpan dalam komposter akan lama berubah menjadi komposnya apabila tidak melibatkan mikroba. Untuk mendapatkan mikroba alami, gunakan kotoran hewan semisal kotoran kambing sebagai sumber mikroba sehingga mempercepat proses perubahan bahan-bahan organik menjadi kompos. Selamat mencoba!