Predikat boleh “guru”, tapi belajar mesti tidak berhenti. Seperti halnya smartphone yang butuh dicharger, guru pun perlu untuk “dicharger” agar selalu “full”. Karena pada prinsipnya, belajar itu berlaku selama hayat masih di kandung badan. Rasulullah SAW pernah bersabda, menuntut ilmu itu dari buaian hingga liang lahat. Artinya, proses belajar pada diri seseorang terus berlangsung selama ia masih hidup. Oleh karena itu, selama masih ada kesempatan untuk belajar, maka belajarlah seperti yang tengah dilakukan oleh para pengajar di Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy yang di tengah kesibukannya masih dapat menyempatkan diri untuk belajar bahasa Inggris dan mengenal kebudayaan Amerika Serikat secara umum langsung dari orangnya. Ya, mereka adalah Leah Stoeckel dan Nicole Wilholt. Keduanya secara khusus memberikan pengajaran kepada para guru, dengan materi yang cukup sederhana namun penuh manfaat. Tanya jawab di antara guru dan pengajarnya berjalan apik, dan suasana belajar pun lebih hidup karena pembelajaran ini didesain khusus sehingga belajar bersama keduanya tidak ada kata bosan. Semangat!