Discovering Ability – Pesantren terbaik

Saiful Bahri
3 Min Read

Istilah ini pertama kali saat dapat ketika membaca buku “Sekolahnya Manusia” karya Baba Munif Chatib Almarhum. Dan lebih nempel lagi ketika ada kelas dan interaksi langsung dengan beliau. Dan lebih-lebih menancap lagi ketika berproses dengan ke-GPS-an di Pesantren Jagat ‘Arsy, yang merupakan salah satu pesantren terbaik di Tangerang Selatan.

Discovering ability adalah proses menemukan kelebihan yang menonjol pada santri. Berawal dari pemahaman bahwa semua  anak adalah bintang, maka setiap santri pasti memiliki kelebihan. Proses menyelam dan mengenal santri inilah yang kemudian kami kenal dengan istilah discovering ability ini.

Discovering ability kami maknai dengan pemahaman yang sangat luas, semua hal positif santri layak masuk dalam discovering ability. Baik itu skill tertentu, karakter khusus maupun sikap baik yang muncul dalam tingkah laku keseharian. Dan semua hal itu layak untuk mendapatkan apresiasi.

Sudah bukan eranya lagi bahwa anak pintar adalah yang mendapatkan rangking di sekolah. Semua anak pintar dalam kapasitasnya masing-masing. Jika ada yang unggul dalam matematika maka ada juga yang unggul dalam seni budaya maupun olahraga, dan mereka juga berhak untuk mendapatkan label pintar.

Salah satu ikhtiar pesantren Jagat ‘Arsy dalam rangka terus bertumbuh menjadi pesantren terbaik yang layak disandingkan dengan sekolah boarding terbaik lainnya adalah dengan memberikan apresiasi kepada santri dalam banyak kategori, baik yang bersifat akademik maupun non akademik.

Secara tehnis apresiasi terhadap santri di pesantren Jagat ‘Arsy tidak hanya terbatas pada best akademik, namun juga best amaliyah, best dormitory dan juga best reader. Kategori best student ini bisa berubah setiap saat disesuaikan dengan dinamika perkembangan santri.

Dalam menyelami samudera discovering ability seorang guru dituntut memiliki dua modal penting, pertama kemauan dan kedua adalah kacamata positif dalam memandang santri. Mengingat bahwa seorang  santri juga manusia yang berkembang, memiliki keinginan dan pasti memiliki kekurangan disamping kelebihannya.

Kemauan menjadi kunci utama karena akan menjadi pembuka bagi yang lainnya. Jika ada kemauan maka akan ada jalan. Dari kemauan akan melahirkan ikhtiar dan juga strategi-strategi untuk melakukannya.  Jika seorang guru mau menyelami santri melalui proses discovering ability maka akan muncul kesempatan-kesempatan sehingga tampaklah apa yang menjadi kelebihan santri.

Selain kemauan, modal selanjutnya adalah kacamata positif dalam memandang santri. Kacamata positif seakan menjadi gerbang untuk melihat yang baik-baik. Satu kesalahan akan terlihat sisi baiknya jika dilihat dengan kacamata positif.

Setiap pesantren ataupun sekolah memiliki kekhasan serta paradigma yang berbeda-beda dalam mendidik santri ataupun siswanya.  Paradigma inilah yang akan mempengaruhi setiap kebijakan yang muncul nantinya.

Pesantren Jagat ‘Arsy sebagai pesantren terbaik dan sekaligus berbeda, memandang bahwa setiap anak adalah bintang yang memiliki kelebihan meski juga di lengkapi dengan kekurangan, namun dibanding membahas kekurangan kami memilih menyelam menemukan sisi positif setiap santri.

Alloh berkahi kita, semuanya, segalanya, selamanya.

 

Ch. Umami.

 

Follow:
Teacher
Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content