Jumat, 1 September 2017 atau 10 Dzulhijjah 1438 H, diperingati sebagai Hari Raya Idul Adha. Bertindak sebagai imam dan khatib Salat Idul Adha di Pesantren Peradaban Dunia Jagat ‘Arsy adalah KH Budi Rahman Hakim, Ph.D, MSW. Tepat pukul 06.38, Salat Idul Adha berlangsung. Selekas salat, Abah Jagat langsung naik mimbar dan menyampaikan khutbahnya. Di antara pesan penting khutbah Abah Jagat adalah, bahwa Idul Adha bukan hanya sekadar perayaan semata, lebih dari itu, Idul Adha adalah pembelajaran untuk umat manusia, untuk belajar, belajar tentang keikhlasan hati untuk mempersembahkan yang paling kita sayangi untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabiyullah Ibrahim as tatkala diminta oleh Allah SWT untuk menyembelih/mengurbankan anak kesayangannya, Nabiyullah Ismail as. Nabi Ibrahim as tatkala itu dengan ikhlas hati melakukannya, sampai kemudian Allah SWT mengganti jasad Nabi Ismail as dengan seekor domba kibas. Secara lahiriyah, domba, sapi, yang disembelih, namun pada hakikatnya, di zaman modern ini, hakikat penyembelihan bukan hanya yang terlihat saja, lebih dari itu mempunyai makna simbolik, bahwa sesungguhnya kita umat manusia diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih sifat kebinatangan dalam diri kita, khususnya dalam diri orang yang berqurban. Wallahu alam