Alhamdulillah kali ini berkesempatan menulis cerita si bungsu ramah dari Tangerang, ia bernama Azwa Kaela Ramadan, putri kedua dari pasangan bapak Iqbal Ramadan dan Ibu Amelia yang lahir pada 10 Oktober 2007. Kaela panggilan akrabnya, hobinya ialah menulis cerita, mulai dari cerita pendek bahkan novel. Selain itu Kaela juga aktif di dalam salah satu organisasi pesantren yang di sebut dengan JASCA, ia menjadi pengurus di dalam divisi Amaliyah. kaela juga di kenal sebagai seseorang yang ramah dengan senyum khasnya yang selalu terpancar manis di lingkar wajahnya yang tirus. Adab yang selalu di junjung baik terhadap orang tua, guru, kakak kelas, teman sejawat bahkan adik kelas.
Keseharian yang selalu di jalani tidak lepas dari disiplin, baik disiplin waktu, ibadah juga disiplin pesantren. Bak seperti pepatah lama, dimana bumi di injak di situ langit di junjung. Selain menjadi seseorang yang ramah, kaela juga sering membantu orang lain. Salah satu guru pernah mengatakan ia selalu membantu rekan-rekan kelasnya ketika mereka kesulitan dalam memahami pelajaran, ia tanpa sungkan membantu dan menjelaskan kembali dengan bahasa yang lebih mudah di pahami. Tidak heran jika kaela selalu menjadi bintang kelas bahkan sedari ia masih duduk di bangku kelas tujuh, sampai saat ini memasuki kelas sembilan. Tidak lain itu semua berkat kesungguhanya dalam menggapai harapan.
Ikhtiarnya dalam menggapai cita-cita bukan hanya bekerja keras dalam belajar, akan tetapi dibarengi dengan proses ibadah amaliyah yang sama bagusnya. Terbukti dari kegiatan sehari-harinya yang selalu menjalankan kegiatan ibadah amaliyah di awal waktu. Bahkan kaela juga aktif di beberapa kegiatan lain, mulai dari menjadi panitia inti kegiatan isra mi’raj, kegiatan satnight, dan kegiatan lainnya. Bahkan sempat di salah satu kegiatan kaela tidak segan untuk membantu meski bukan panitia. Dengan sikap yang ramah dan perangai yang baik inilah, kaela di senangi oleh teman-temannya, juga kakak dan adik kelasnya.
Dibalik prestasi yang kaela miliki, ia tetap rendah hati dan tidak pernah memilih teman. Ada satu prestasi lain yang kaela miliki, yaitu kaela sudah menghafal beberapa juz Al-Qur’an. Dengan melalui pengajaran dari guru takhosus, alhamdulllah kaela bisa menambah hapalannya. Baru-baru ini bahkan kaela sudah menyelesaikan satu tulisannya dalam salah satu aplikasi baca novel, pencapaian yang sangat bagus untuk usia remaja 15 tahun dengan banyaknya prestasi dan pencapain lain yang diraih. Bukan hanya bagus dalam bidang akademik, akan tetapi ia juga bisa membuktikan dan menorehkan prestasi di bidang non akademik.
Dari hanya sekedar hobi menjadi candu dan ajang untuk mengembangkan diri, khusunya dalam bidang penulisan. Awal mulanya kaela hanya sekedar menulis di buku tulis, sampai akhirnya merambah pada penulisan aplikasi baca online. Kaela menekuni kegiatan tersebut di sela-sela waktu penggunaan handphone, dalam satu hari penggunaan hanphone setiap minggu, kaela mengupload tulisannya. Dari jerih payahnya itulah sampai tercipta sebuah novel karyanya sendiri. bahkan sempat di suatu waktu kaela membuat karya tulis yang di apresiasi langsung oleh kiyai Irfan Zidni.
Selain mempunya hobi menulis, ia juga sangat gemar membaca dengan genre buku-buku fiksi. Dari hobi membacanya itulah menjadi bahan untuk referensi menulis beberapa cerita yang di buat. Bahkan selain mempunya hobi membaca dan menulis, kaela juga mempunya hobi lainnya, yaitu menari. Bahkan di beberapa kesempatan event-event Jagat kaela dan tim sering kali tampil, mulai dari tari pasembahan khas Minangkabau, juga tari saman khas daerah istimewa Nangro Aceh Darussalam.
Hobi menarinya ia salurkan dalam ektrakulikuler tari di pesantren. Kegiatan itu kaela tekuni dari kelas tujuh sekolah menengah pertama. Dibalik sikap ramah dengan senyum khasnya, kaela juga gemar menyanyi, bahkan itu menjadi salah satu hobinya. Meskipun tidak ia publish ke khalayak ramai, tetapi itu menjadi hobi selingan ketika hanya sendiri atau tengah merasa suntuk. Meskipun hanya sekedar gumaman atau suara-suara kecil.
Ada begitu banyak hal yang patut di contoh dari dalam diri kaela yang bisa di contoh untuk remaja lain. Selain parasnya yang cantik hatinyapun tidak kalah cantik. Perangai yang baik, adab yang selalu di junjung, juga prestasi yang selalu di ukir, mulai dari prestasi akademik, ataupun non akademik. Bahkan manajemen waktu yang diterapkan untuk usia remaja 15 tahun, terbilang sangat baik. Diantara padatnya kegiatan pesantren, kaela bisa memanajnya dengan sangat apik. Kapan waktu ia berangkat sekolah, bersih diri, ibadah amaliyah juga hal lainnya.
Terbukti dari presensi berangkat sekolah yang hamper keseluruhannya mempunya nilai A, atau hamper selalu berangkat awal waktu. Begitu juga dengan presensi amaliyah yang tidak pernah mendapat hukuman mahkamah amaliyah karena telat. Selain itu, karena kaela selalu menjunjung tinggi adab dan disiplin, ia hamper tidak pernah masuk dalam mahkamah adab. Dari kisah kaela ini, dapat kita simpulkan bahwa tingkat betah tidak betahnya seorang santri yaitu salah satunya terletak pada diri pribadi. Jika kamu bisa memanaj waktu dengan baik dalam menjalankan keseharian sebagai seorang santri, disiplin mengikuti peraturan dengan baik, maka tidak aka nada hal yang membuat kamu kesulitan untuk hidup di pesantren. Kamu akan merasa nyaman dan aman tanpa kendala.
Masih ada begitu banyak hal yang di miliki kaela, juga potensi-potensi lainnya. semoga kedepannya bisa di kembangkan dengan baik, dan segala cita juga asa yang kaela harapkan bisa tercapai. Tetap istiqomah dalam menebar kebaikan solihahnya GPS Silsilah Syeikh Bahauddin. Semoga Allah SWT memudahkan segalanya, semuanya, selamanya. Aamiin…!
Tangerang Selatan, 26 Juli 2022 GPS Silsilah Syeikh Bahauddin Rohayanti, S. Sos |